
Fundamen Analisis (Masalah) Sosial
Siapa yang tidak pernah mendengar istilah masalah sosial? Hampir semua manusia dewasa pernah mendengar dan menggunakan istilah penting ini dalam dunia interaksi sosial sehari-hari. Biasanya imajinasi tentang masalah sosial adalah kriminalitas, pengangguran, atau kerusuhan—kekerasan antar individu dan kelompok. Imajinasi dari bentuk-bentuk masalah sosial tersebut tidak salah namun masih ada banyak masalah sosial di setiap arena-arena spesifik dunia interaksi.
Pemahaman awam mendefinisikan sosial sebagai hubungan dua atau lebih aktor baik individu dan kolektif. Definisi ini sudah mencakup pengertian dasar namun belum cukup untuk keperluan analisis masalah sosial lebih mendalam.
Agar memahami konsep masalah sosial, berikut adalah langkah-langkahnya:
Pertama, adalah memahami konsep sosial dalam sosiologi. Sosial memiliki 4 (empat) dimensi, yaitu (a) Hubungan dua atau lebih aktor baik individu dan kolektif, (b) posisi aktor dalam struktur sosial berdasar ekonomi, status dan kewenangan, (3) kepentingan dan nilai-norma sosial, dan (4) bersifat timbal balik (interaksi) pada tingkat tertentu.
Sehingga istilah sosial secara definitif adalah hubungan antar aktor (individu dan kolektif) dengan posisi struktural yang (aktor) memiliki kepentingan serta nilai-norma sosial tertentu dalam suatu proses dinamika tindakan timbal balik. Dunia sosial sendiri terdiri dari banyak arena (dunia sosial spesifik) seperti arena ekonomi, politik, hukum, dan lain sebagainya.
Maka, sosial dalam arena politik adalah hubungan antar aktor (individu dan kolektif) dengan posisi struktural kewenangan (otoritas) terkait perumusan dan pelaksanan kebijakan negara yang (aktor) memiliki kepentingan serta nilai-norma tertentu dalam suatu proses dinamika tindakan timbal balik.
Begitu juga, sosial dalam arena hukum adalah hubungan antar aktor (individu dan kolektif) dengan posisi struktural kewenangan (otoritas) terkait perumusan dan pelaksanan aturan formal negara yang (aktor) memiliki kepentingan serta nilai-norma sosial tertentu dalam suatu proses dinamika tindakan timbal balik.
Berdasar pada pengertian konsep sosial tersebut di atas, seorang sosiolog melakukan analisis sosial di setiap arena-arena spesifik. Oleh karena itu, analisis (masalah) sosial secara mendasar merupakan proses penafsiran (kualitatif) dan atau penjelasan (kuantitatif).
Kedua, adalah memahami konsep masalah secara etimologi dan sosiologi. Secara etimologi masalah merupakan keadaan yang tidak sesuai harapan atau menimbulkan kerugian tertentu. Sedangkan KBBI mendefinisikan masalah sebagai ‘sesuatu yang harus diselesaikan’.
Ketika definisi masalah sebagai keadaan yang tidak sesuai harapan atau menimbulkan kerugian tertentu yang harus diselesaikan diatribusikan dalam masalah sosial (masalah sosiologis), maka definisi masalah sosial adalah ‘keadaan yang harus dislesaikan dari berbagai tindakan—perilaku para aktor yang melibatkan nilai-norma sosial (struktur) dan kepentingan dalam dinamika hubungan interaktif tertentu’. Secara singkat masalah sosial sangat berkaitan dengan aktor, struktur sosial (nilai-norma dan stratifikasi), dan interaksi dari berbagai hubungan sosial.
Kunci Analisis Masalah Sosial
Konsep masalah sosial (masalah sosiologis) merupakan salah satu kunci keahlian sosiolog karena sebagai syarat pengelolaan perubahan sosial yang mampu mencapai tujuan konstruktifnya. Analisis masalah sosial akan memberi pijakan bagaimana intervensi pengelolaan perubahan sosial yang tepat.
Tidak semua aktor baik pemerintahan, swasta dan komunitas—sipil langsung bisa memahami masalah sosial. Hal ini tentu berkaitan dengan instrumen teori, metode dan pengalaman empiris. Oleh karena itu, para stakeholders tersebut membutuhkan keahlian sosiolog dalam analisis masalah sosial.
Berdasar pada konsep masalah sosial dalam sosiologi, maka ada beberapa tahap—dimensi yang menjadi kunci aanalisis masalah sosial:
- Analisis aktor
- Analisis kepentingan
- Analisis struktur sosial yang terdiri dari nilai-norma dan posisi strata sosial
- Analisis dinamika sosial (hubungan interaktif antar aktor)
Mereka yang telah mempelajari sosiologi memiliki kemampuan melakukan analisis masalah sosial sehingga bisa dirancang intervensi pengelolaan perubahan sosial dengan berbagai perspektif sosiologi.

foto: https://www.satuharapan.com/read-detail/read/aliansi-masyarakat-adat-gelar-aksi-mendesak-putusan-mk35
Ilustrasi : Masalah Sosial IKN Nusantara
Kebijakan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Penajam Paser Kaltim memberi peluang terhadap masalah-masalah sosial baik selama (a) proses perencanaan, (b) pelaksanaan proyek pembangunan dan (c) pengelolaan IKN Nusantara.
Jika merujuk konsep masalah sosial dalam artikel ini, yaitu ‘keadaan yang harus dislesaikan dari berbagai tindakan—perilaku para aktor yang melibatkan nilai-norma sosial (struktur) dan kepentingan dalam dinamika hubungan interaktif tertentu’ maka sosiolog akan melakukan kontekstualisasi pada pelaksanaan pembangunan.
Pelaksanaan proyek pembangunan IKN Nusantara pada dasarnya merupakan tindakan aktor pemerintahan sebagai kebijakan (policy action), melibatkan nilai-norma (struktur) dan kepentingan yang menciptakan hubungan interaktif dengan aktor-aktor non-pemerintahan termasuk swasta dan komunitas—sipil.
Analisis masalah sosial pemindahan IKN akan berpijak pada tahap—dimensi analisis:
a. Analisis aktor
Sosiolog akan melacak aktor-aktor dalam pemindahan IKN Nusantara baik aktor pemerintahan, swasta dan komunitas sipil. Maka, analisis sosial akan menghasilkan peta aktor lengkap. Berikut adalah ilustrasi peta aktor:
- Aktor pemerintahan terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Aktor-aktor pemerintahan terbagi menjadi aktor pengendali atau pelaksana utama seperti Kementerian PPPN/Bappenas, kementerian PUPR, dan kementerian Maritim dan Investasi.
- Aktor swasta
Aktor-aktor swasta bisa dibagi menjadi aktor swasta yang telah menjadi partner dari pelaksanaan pembangunan IKN dan aktor swasta yang bukan partner baik pada tingkat pusat dan lokal (Kaltim)
- Aktor komunitas—sipil
Aktor-aktor komunitas—sipil dalam konteks ini akan ditemukan menjadi aktor berbasis adat (aktor adat), aktor berbasis teritori (desa), aktor pendatang seperti etnis Madura, etnis Bugis, dan seterusnya.
Analisis aktor akan mengidentifikasi aktor primer (aktor primer) atau aktor yang secara langsung berkepentingan terhadap pelaksanaan pembangunan IKN Nusantara. Aktor selanjutnya bisa dalam tipe aktor sekunder, yaitu aktor yang tidak langsung berkepentingan namun berpotensi berubah menjadi aktor primer. Pengelolaan sosial akan mengutamakan pada aktor-aktor primer dan sekunder.
b. Analisis kepentingan
Definisi kepentingan ada dalam buku Sosiologi Konflik: Teori-teori dan Analisis (Novri Susan, 2009/2019), yaitu ‘keinginan subyektif aktor yang harus/perlu dipenuhi oleh sumberdaya baik material dan nonmaterial dalam konteks arena sosial tertentu’. Oleh karena itu, analisis masalah sosial harus melacak berbagai keinginan aktor terhadap sumberdaya material dan nonmaterial dalam konteks pembangunan IKN Nusantara.
b. Analisis struktur sosial
Struktur sosial merupakan rule (aturan) dan resources (sumberdaya) pada saat bersamaan. Oleh karenanya, memberi analisis struktur sosial dari para aktor menjadi sangat fundamental untuk bisa memahami (kualitatif) dan menjelasakan (kuantitatif) terhadap berbagai bentuk-bentuk tindakan (form of actions). Bentuk-bentuk tindakan bisa menggunakan studi konflik seperti tindakan pasrah (yielding), tindakan menghindari (avoidance), tindakan kekerasan (contentious), tindakan kompromi, dan tindakan transenden (mencari pemecahan masalah).
d. Analisis dinamika sosial
Hubungan antar aktor terutama dalam konteks demokrasi bersifat timbal balik (dinamis) atau sosiologi menyebutnya sebagai dinamika sosial. Dinamika sosial akan dianalisis dari berbagai bentuk tindakan yang menyertakan argumentasi berbasis pada struktur sosial dan kepentingan. Dinamika sosial bisa dianalisis berdasar fase historis dari tindakan-tindakan aktor.
Misal, Januari 2020 aktor adat penajam Paser mulai menolak IKN, Mei 2020 aktor pemerintah menawarkan negosiasi, Agustus 2020 Aktor adat demonstrasi dengan perusakan fasilitas umum dan aktor pemerintah melalui polisi menangkap para pemimpin adat, September 2020 enam desa di Penajam Paser mogok makan, dan seterusnya.
Analisis dinamika sosial merupakan puncak analisis masalah sosial yang memerlukan pengelolaan sosial dengan pendekatan sosiologi seperti tata kelola konflik, dan lain sebagainya.
Masalah sosial bisa terjadi pada banyak arena, seperti dalam artikel Pengelolaan Perubahan Sosial. Agar bisa dilakukan pengelolaan perubahan sosial maka sangat krusial dilakukan analisis masalah sosial yang merupakan area keahlian sosiolog.
Analisis masalah sosial akan berkembang sesuai dengan konteks permasalahan dan kualitas pengumpulan data. Selain itu, setiap sosiolog akan memberi perspektif sosiologis sesuai pilihan yang sesuai.
Disusun oleh: APSSI (berdasar berbagai referensi dan diskusi ilmiah forum Ngopiso dan Tratsi)